Jumat, 07 Oktober 2011

Ilmu Sosial Dasar sebagai MKDU

Instruksional Umum :
Memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan Tinggi


Instruksional Kusus:

A. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi

B. 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi

C. Latar belakang diberikannya ISD

D. Pengertian ISD

E. Ttujuan ISD

F. 3 kelompok ilmu pengetahuan

G. Pengertian masalah sosial

H. Contoh masalah sosial


A. Tujuan Pendidikan Umum di Perguruan Tinggi :

1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama

2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia

3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi



B. 3 Kemampuan yang dihasilkan dari Lulusan Pendidikan Tinggi

Pancasila Berjiwa sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan

C. Latar Belakang diberikannya ISD

1.Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.
2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.

D. Pengertian ISD

1) ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar.
http://abenknst.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html

E. Tujuan ISD

1) memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dalam masyarakat
2)Peka terhadap masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam penanggulangannya.
3)Menyadari bahwa masalah sosial bersifat kompleks.

F. 3 Kelompok Ilmu Pengetahuan

1) Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah

2) Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.

3) Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat


G. Pengertian Masalah Sosial

Suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.



H. Contoh Masalah Sosial

Gepeng ( gelandangan dan pengemis ) ini merupakan sebagian contoh dari masalah social yang terjadi di daerah khususnya di Jakarta. Kehadiran mereka yang mengganggu ketertiban umum dan juga adanya kesan malas terhadap mereka . Karena mereka tidak mau bekerja untuk mencari nafkah, melainkan harus dengan cara meminta-minta kepada setiap orang.



B.Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan


Instruksional Umum :

Dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat ,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.

A. Pengertian Penduduk

Orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.

B. Pengertian Masyarakat

Suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

C. Pengertian Kebudayaan
Hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

D. Keterkaitan Penduduk,Masyarakat,dan Kebudayaan

1.       HUBUNGAN MANUSIA (PENDUDUK)DENGAN KEBUDAYAAN
Pada akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang memberi gambaran bahwa  hanya  manusia saja yang mampu berkebudayaan/menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya tak ada ebudayaan tanpa manusia.
2.       HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN KEBUDAYAAN
- Masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia yang hidup bermasyarakat.
- dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan
- manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan kesatuan uth karena dari 3 unsur inilah kehiduap sosial berlangsung.

E. Rumusan Angka Kelahiran

               Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
              Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

              Pn = (1 + r) n x  Po
              Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
              r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
              n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui 
              Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar 
              Sebagai contoh :
              Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa
              penduduk indonesia taun 2001?
              Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta
F. Tiga Piramida Penduduk
 1)      Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian. 
2)      Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
3)      Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
G. Pengertian Rasio Ketergantungan

Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang belum produktif (usia < 14 tahun) dan tidak produktif (usia > 64 tahun) dengan jumlah penduduk produktif (usia 14 - 64 tahun). Rasio beban ketergantungan dapat dirumuskan berikut ini.

H. 7 Unsur Kebudayaan
Kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Atas dadar itulah  para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1.       Unsur religi
2.       Sistem kemasyarakatan
3.       Sistem peralatan
4.       Sistem mata pencaharian hidup
5.       Sistem bahasa
6.       Sistem pengetahuan
7.       Seni
I.    4 Macam Norma Menurut Kekuatan Pengikatnya

1)    Cara ( Usage).
a.    Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan mengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways. Usage lebih menonjol didalam hubungan antar individu didalam masyarakat. Penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, hanya celaan dari individu yang dihubungi.
2)    Kebiasaan (Folkways).
a.    Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi; yang diterjemahkan dengan kelajman  atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage (cara). Sebagai contoh, anak-anak yang tidak memberikan hormat kepada orang tua sangsinya jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu makan bersama mengunyahnya kedengaran oleh orang lain. Folkways menunjukkan pola  berperilaku yang diikuti dan diteima oleh masyarakat.
3)    Tata kelakuan (Mores).
a.    Apabila folkways ini diterima masyarakat sebagai norma pengatur, maka kebiasaan ini berubah menjadi mores atau tata kelakuan. Mores diikuti tidak hanya secara otomatis kurang berpikir, tetapi karena dihubungkan dengan suatu keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.
4)    Adat Istiadat (Custom).
a.    Mores ini disatu pihak memaksakan perbuatan dan dilain pihak melarangnya tata kelakuan yang kekal dan kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat, dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi costom, atau adapt istiadat. Anggota masyarakat yang tidak mematuhi adat istiadat akan menerima suatu sangsi yang tegas.

J.  Contoh Norma-norma yang Ada di Masyarakat
1)      Norma agama, yaitu peraturanhidup yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan. Contoh: tidak boleh minum-minuman keras, berbuat maksiat,mengkonsumsi madat, dan lain-lain.
2)      Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang dianggapsebagai suara hati nurani manusia atau datang melalui suarabatin yang diakuidan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam bersikap dan berbuat. Contoh: seorang anak durhaka terhadap orangtuanya.
3)      Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulansegolongan manusia yang diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap lingkungan sekitarnya (misalnya: orang muda harus menghormati yang lebih tua).
4)      Norma hukum, yaitu peraturan-peraturan yang timbul dari hukum yang dibuat oleh penguasa negara yang isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaanoleh alat-alat negara.Contoh: melakukan pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain.


K.      8 Pranata Sosial yang Ada di Masyarakat

1)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions.
2)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions).
3)    Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution).
4)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions).
5)    Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions).
6)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions).
7)    Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios).
8)      Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions).
* 
  Studi Kasus
Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Mungkin ini disebabkan ketidakharmonisan rumah  tangga menyebabkan hal ini terjadi. Salah satu artikel dibawah ini contohnya
Minggu, 14/12/2008 13:21 WIB
‘Ketidakharmonisan Rumah Tangga Pemicu Kenakalan Remaja’
Didit Tri Kertapati – detikNews
Jakarta http://yogieadiputra.files.wordpress.com/2010/10/meutia-hatta-dalam.jpg?w=285&h=213
- Kenakalan remaja yang terjadi di berbagai kota di Indonesia semakin marak. Berbagai kasus kenakalan seperti tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai salah satunya disebabkan oleh ketidakharmonisan keluarga.
“Itu bisa salah satunya. Kita harus terus-menerus menekankan kehidupan keluarga yang harmonis,” kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta, usai acara jalan santai memperingati Hari Ibu Ke-80 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (14/12/2008).
Meutia secara spesifik juga bicara mengenai tawuran pelajar. Menurutnya, tawuran pelajar bisa diatasi apabila sekolah memberi kesibukan yang berarti bagi siswanya.
“Sekolah harus menggugah kreativitas anak-anak dan itu tidak harus di kelas,” tutur anak  Muhammad Hatta itu.
Menurut Meutia kegiatan yang bisa menggugah siswa diantaranya seperti out bound dan  berkunjung ke tempat-tempat yang bisa menggugah nasionalisme.
“Guru-guru saya harapkan menggugah kreativitas siswa. Sehingga tidak ada waktu untuk tawuran,” sarannya.
http://yogieadiputra.wordpress.com/2010/10/08/ilmu-sosial-dasar-dan-masyarakat/