Organisasi berasal dari kata Organizare
yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian yang saling
bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha Agarwala Rogers
dalam bukunya Communications in Organization “ a stable system of individuals
who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of
labour common goals” (suatau sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian
tugas.
Komunikasi berasal dari bahasa latin
communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator
dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap
dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki
komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta
pada tahap selanjutnya.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan
dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan,
maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam,
tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang
tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat
komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya
“Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam
tiga kategori:
1. Komunikasi antar
pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara
pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk
mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan
bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu
komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi
lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak
seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan
melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan
komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human
Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi linier
(one-way communication), dalam model ini komunikator
memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang
diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat
monolog.
2. Model komunikasi
interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah
terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua
arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti
pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak
sebagai komunikan.
3. Model komunikasi
transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks
hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan
bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat
dikomunikasikan.
Mengenai organisasi,
salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan
atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja,
berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi
mensyaratkan:
- Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
- Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan
konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka
kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara
sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi
dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber,
komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan
yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of
messages within a network of interdependent relationships).
2.2 Definisi fungsional Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan
di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan.
Komunikasi
organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu
jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya
adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi
komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi
secara simultan.
2.3 Proses Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi
Internal
Pertukaran gagasan
diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam sruktur
lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di
dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi komunikasi internal:
1.
Komunikasi
vertikal, yaitu komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan
dengan cara timbal balik.
2.
Komunikasi
horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf.
Berlangsung tidak formal.
3.
Komunikasi diagonal
yaitu komuniasi antara pimpinan.
2.
2.Komunikasi
eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi.
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa
juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi
2.4 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang
berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga
tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatusistem
pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaan secara
lebih pasti.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Karena pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisai berusaha menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ada
dua komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan
kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas
ini akan menumbuhkan keinginan untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi.
2.5 Hambatan Komunikasi
1.
Hambatan teknis
Keterbatasan fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi
teknologi yang semakin berkuranf dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan
teknologi komunikasi dan infromasi sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan
dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku
Personel Management, 1976 jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu:
1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2. Kurangnya informasi
3. Kurangnya keterampilan membaca
4. Pemilihan media yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambtan dalam proses penyampian
ide secara efektif. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balil arti dan
pengertian, tetapi seringkali keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan
apa yang disimbolkan dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan secara
berbeda dari apa yang dimaksudkan sebernarnya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi.
Menurut Cruden dan Sherman hambatan manusiawi terdiri dari :
1. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia
2. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi
Yuniarti Budhy Utaminingrum http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/03/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
(31 Maret 2013)
Kesimpulan :
Peranan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam
kehidupan sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan
kegiatan tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan
struktur organisasi perusahaan yang meliputi organigram, tugas pokok
& fungsi kegiatan operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan
merupakan peranan organisasi dalam perusahaan. Sedangkan, tanpa metode,
suatu tata kerja yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai
tujuan secara efisien.
Kesimpulannya perusahaan yang baik pasti didukung oleh metode organisasi yang baik.
Kesimpulannya perusahaan yang baik pasti didukung oleh metode organisasi yang baik.
Daftar Pustaka :
Yuniarti Budhy Utaminingrum http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/03/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
(31 Maret 2013)
Cimuncang coorp http://cimuncangcoorp.blogspot.com/2011/01/peran-organisasi-dalam-perusahaan.html
(22 Januari 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar