Nama : Sudoto Pinahwuhti Ari Wibowo
Kelas : 2KA03
NPM : 16111920
ARTI ORGANISASI
Pengertian tentang pelajaran Teori organisasi
umum Organisasi adalah merupakan struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu yang mempunyai tingkat
manajemen yang tinggi. Teori adalah suatu kerangka yang merupakan alat pikir
untuk membantu suatu rumusan tertentu yang bias dikembangkan. Umum adalah suatu
pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi sproses
pekerjaan. Jadi, Teori organisasi umum bisa diartikan sebagaimana telah
dijabarkan sebelumnya adalah suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang
membagi tugas dengan cara struktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin dicapai
bersama-sama.
UNSUR-UNSUR DALAM ORGANISASI UMUM
> Manusia(man) : dalam keorganisasian,
manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua
anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari
pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai
dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
> Kerjasama(team work) : suatu kegiatan
bantu-membantu antar sesama anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
> Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai.
Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam
organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama
agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
>Peralatan(equipment)
: segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan,
gedung, tanah dan barang modal lainnya.
> Lingkungan(environtment) : yang
termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
• Kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat
dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya .
Contoh Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah
struktur organisasi sebagai pedoman siapa saja yang berhak memberikan
instruksi/komando serta siapa saja yang berada dibawah garis struktural untuk
mempermudah dalam menjalankan sebuah organisasi.
Berikut ini adalah beberapa bentuk/format contoh dari struktur organisasi:
Berikut ini adalah beberapa bentuk/format contoh dari struktur organisasi:
# STRUKTUR ORGANISASI BENTUK SIRKULAR
# STRUKTUR ORGANISASI BERSTAF BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI GARIS BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI HORIZONTAL
# STRUKTUR ORGANISASI MATRIX
# STRUKTUR ORGANISASI VERTIKAL
Teori organisasi dibagi atas 5
klasifikasi yaitu :
1. Teori manajemen ilmiah
2. Teori organisasi klasik
3. Teori organisasi hubungan antar
manusia
4. Teori behavioral science
5. Teori aliran kuantitatif
berikut penjabaran dari ke 5
klsaifikasi teori organisasi :
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel
yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1.
Pentingnya peran seorang manajer
2.
Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3.
Tanggung jawab kesejahteraan seorang karyawan
4.
Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen
ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
1.1. Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan
tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi
oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja
sebelumnya
dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
1.2. Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan
untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
pekerjaan.
Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap
pekerja
hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
1.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan
titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi
waktu
kerja
(time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan
dapat
dikorelasikan
dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
1.4. Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya
mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1.
Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2.
Mengenal metode seleksi yang tepat.
3.
Sistem bonus dan instruksi.
Akan
tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil
terhadap
motivasi
kerja.
1.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan
1878 – 1972) :
Berdasarkan
pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam
pekerjaan.
Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan
yang
dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk
mencapai
gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
1.6. Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat
bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah
adanya
pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1.
Tujuan jelas
2.
Kegiatan logis
3.
Staf memadai
4.
Disiplin kerja
5.
Balas jasa yang adil
6.
Laporan terpecaya
7.
Urutan instruksi
8.
Standar kegiatan
9.
Kondisi standar
10.
Operasi standar
11.
Instruksi standar
12.
Balas jasa insentif
2. Teori Organisasi Klasik
2.1. Fayol (1841 – 1925) :
Teori
organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1.
Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2.
Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3.
Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4.
Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5.
Accountancy ; kegiatan akuntansi
6.
Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
–
Planning ; kegiatan perencanaan<>
–
Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
–
Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
–
Commanding ; kegiatan pengarahann
–
Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain
hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
–
Pembagian kerja
–
Asas wewenang dan tanggungjawab<>
–
Disiplin
–
Kesatuan perintah
–
Kesatuan arah
–
Asas kepentingan umum
>
–
Pemberian janji yang wajar
–
Pemusatan wewenang
–
Rantai berkala
–
Asas keteraturan
–
Asas keadilan
–
Kestabilan masa jabatan
–
Inisiatif
–
Asas kesatuan
2.2. James D. Mooney :
Menurut
James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a.
Koordinasi
b.
Prinsip skala
c.
Prinsip fungsional
d.
Prinsip staf
3. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan
yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui
perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk
menunjang
tingkat produktifitas kerja.
Sehingga
ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu
sistem
sosial
dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya
bisa
lebih tinggi.
4. Teori Behavioral Science :
4.1. Abraham maslow
Mengembangkan
adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika
proses motivasi.
4.2. Douglas Mc Gregor
Dengan
teori X dan teori Y.
4.3. Frederich Herzberg
Menguraikan
teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas
lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan
dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
4.6. Fred Fiedler
Menyarankan
pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
4.7. Chris Argyris
Memandang
organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4.8. Edgar Schein
Meneliti
dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori
behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per
orang,
perilaku
kelompok sosial dan perilaku organisasi.
5. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan
keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan
keilmiahannya.
Pendekatan
ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai
berikut :
1.
Merumuskan masalah
2.
Menyusun model aritmatik
3.
Mendapatkan penyelesaikan dari model
4.
Mengkaji model dan hasil model
5.
Menetapkan pengawasan atas hasil
6.
Mengadkan implementasi
Alat
bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan
komputerisasi
untuk
melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak
manajemen.
Contoh
organisasi yang terdapat di lingkungan kampus
Organisasi Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM)
Menjadi
mahasiswa adalah kesempatan. Masuk organisasi adalah pilihan. Ya, dari sekian
anak negeri ini yang lulus dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya
sebagian kecil yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu,
besar harapan masyarakat terhadap kaum muda yang bergelut dengan dunia
intelektual ini.
Fenomena
mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat
waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mengondol gelar sarjana/diploma
sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan
mahasiswa.
Tapi
apakah cukup dengan hanya mengandalkan ilmu dari perkuliahan dan indeks
prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak.
Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa
diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang lebih penting, yakni
kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan
bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan memimpin dan dipimpin.
Kapabilitas
soft skill ini tidak diajarkan lewat bangku kuliah. Namun, bisa didapatkan
melalui organisasi-organisasi mahasiswa, baik itu Organisasi Intra Kampus
seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, Mahasiswa Pecinta
Alam (Mapala). Di dalam Univesitas Gunadarma sendiri memiliki cukup banyak
organisasi kemahasiswaan baik antar Fakultas ataupun organisasi lainnya seperti
SNAP, Paduan suara, dll.
Hal
yang ingin penulis tegaskan di sini adalah keberadaan organisasi mahasiswa
menjadi penting karena kemanfaatannya terpulang kepada mahasiswa itu sendiri.
Mungkin ada yang takut ketika masuk organisasi waktunya untuk belajar akan
terganggu yang pada akhirnya berpengaruh kepada lamanya studi. Penulis katakan
memang ada sebagian kecil mahasiswa yang lalai kuliah akibat terlalu sibuk
mengurus organisasi. Tapi kenyataan juga membuktikan, betapa banyak penggiat
organisasi yang berhasil lulus tepat waktu, dan dengan indeks prestasi yang
sangat memuaskan. Jadi ini hanyalah masalah manajemen waktu.
Selain
berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi mahasiswa merupakan wahana bagi
mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi di masyarakat. Negara
berkembang layaknya Indonesia, banyak dihadapkan masalah-masalah sosial
terutama menyangkut kesenjangan ekonomi, kecurangan, ketidakadilan, dan
ketidakstabilan politik. Organisasi mahasiswa membawa para anggotanya
bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan ini, sekaligus mengugah rasa
kritis untuk mencari solusi atas apa yang terjadi.
Organisasi
mahasiswa menjembatani domain menara gading kampus yang elitis dengan ruang
masyarakat. Sehingga, ketika terbiasa menghadapi problem kehidupan, mahasiswa
tidak lagi canggung bergumul dengan ruang baru, baik di masyarakat maupun di
dunia kerja selepas lulus dari perguruan tinggi.